HOLIMUN: diantara Menunggu dan Kreatifitas


Bulan ramadhan seakan memasuki fase dimana arus hilir kendaraan kala sore itu (11/07) di jalan Hasanuddin nampak lebih ramai dibanding bulan sebelumnya, dengan tujuan yang berbeda pula berbagai plat nomor kendaraan membisingkin jalanan dengan emisi knalpotnya.

Namun diantara kondisi hiruk pikuk kendaraan yang berlalu lalang. Ada suatu pemandangan yang berbeda pada aktifitas sore kala itu, oleh sejumlah para muda-mudi yang berada persis dipelataran cafe suragoro, yang kemudian dirasa cukup melirik pengendara bermotor yang melewati jalan tersebut.


Para muda mudi yang tergabung dalam jalinan komunitas Perupa Tapi Tak Sama melakukan aksi ngabuburit yang tak biasa bagi masyarakat Kota Palu, yakni menghabiskan waktu dengan melukis atau mereka sebut dengan seni mural (gaya seni lukis pada suatu media dinding). Dengan berbekal cat dan pada 4 buah kardus yang di susun menyerupai balok yang menjualang ke atas sebagai kanvas. Dengan rasa antusias mereka pun melukisnya dengan berbagai art work yang berbeda-beda. 

Acara yang dimulai dari sore hari sekitar pukul 4 hingga malam hari sekitar pukul 8 ini bertajuk Holimun atau plesetan dari bahasa inggris bulan suci (Holy Moon). Tak hanya menggelar aksi melukis, mereka juga menjual berbagai kreasi kartu lebaran dengan ragam corak yang sangat variatif. Kartu lebaran yang merupakan hasil karya dari para pelaku komunitas Perupa Tapi Tak Sama di jual dengan harga bebas. Dan dari hasil penjualan kartu lebaran tersebut akan didonasikan untuk rakyat Palestina yang tertimpa bencana akibat perseturuan politik antara 2 negara timur tengah, yakni Israel dan Palestina.

Kesimpulan dari kegiatan seperti Ini, membuktikan bahwa menunggu waktu berbuka bukan berarti hanya harus sekedar menunggu kosong yang dalam artian tidak adanya kegiatan yang diisi. Justru menunggu adalah momen yang bagus untuk menciptakan ataupun memanfaatkan kreatifitas, salah satunya adalah seni mural yang ditampilkan oleh Komunitas Perupa Tapi Tak Sama.



Immortal Live Riuh Berderau Sulawesi Tour 2013: Relaksasi Yang Meriuhkan


Sumber Foto Google
Pada malam kamis (11/9/2013) Palu kedatangan teman-teman dari Makassar yakni Immortal yang merupakan salah satu line clothing Makassar, dalam rangka Immortal tour sulawesi 2013 dengan tajuk “Riuh Berderau”, sebuah pentas musik cadas yang berlangsung  di Gedung Olah Seni (GOLNI) tersebut tergabung dari 16 band dan diantaranya 3 band dari Makassar yakni Melismatis, Algore Corporation dan Paniki Hate Light.

Dengan rendah hati dan ikhlas langsung saja ceritanya, acara yang dimulai pada sore hari diawali oleh salah satu band hardcore Terrorist HC dipercaya sebagai starter awal. Dan sayangnya saya tidak dapat hadir seperti yang sudah terjadwalkan, akibat kurangnya kepekaan saya pada informasi serta alasan klise lainnya. Saya pun telah melewatkan 5 band yang telah unjuk gigi dalam pementasan tersebut. Kembali ke topik, setelah penampilan dari terorist_HC, Vengeance, Rascal, Courag Attack, dan Scarhead Barricade.

Pukul 19:49 pesta kembali berkibar. Revitalisasi acara pun berangsur-angsur mulai dibangkitkan, sebagai simbol pembangkitan massa agar merapat kembali ke venue. Suar frekuensi dari Pentatora dan Pray for soekarno coba digemakan dalam venue. Alhasil perlahan massa yang berada diluar venue pun mulai memasuki venue.  Gebrakan dari Pentatora pun seketika membuat penikmat musik cadas merapat ke bibir panggung sambil menganggukkan kepala mereka. 

Selanjutnya Prince of mercy naik ke atas stage sedikit turun tempo dari band sebelumnya,  dengan genre pop punk mereka ditambah sentuhan syntheizer yang terdengar begitu solid. meskipun ada sedikit hambatan dalam pen-settingan programer nya, tapi mereka dapat menyesuaikan suasana yang sempat terganggu itu, melalui musik mereka yang cukup energik kepada penonton.

Selanjutnya sebagai  band tamu pertama dari makassar, Melismatis di persilahkan mencicipi panggung. Ada sedikit nuansa yang berbeda disuguhkan oleh band satu ini, terutama  ketika lightning dipadamkan keadaan venue seketika gelap dan selang beberapa saat venue dikejutkan dengan hentakan musik yang tiba-tiba meraung bersamaan dengan lightning yang berpendar menyorot panggung. massa yang tadinya hening langsung merapat ke bibir panggung. Dengan energik melismatis merayu penikmak musik cadas dengan ritme metal mereka.

Malam makin larut, Maracana mengambil alih panggung. Ambisi semangat massa semakin tak terbendung lagi, penampilan Maracana seperti menghinoptis penonton agar lebih memacu adrenalin mereka dengan melakukan moshpit sambil mengepalkan tangan ke atas yang menandakan komunikasi antara vokalis dan penonton menyatu. Walaupun di tengah penampilan maracana ada sedikit insiden kecil, namun pihak panitia dapat mengatasinya.

Setelah itu Algore corporation band ke 2 dari Makassar menggempur arena bermain mereka. Penonton masih belum kehilangan antusiasnya, atmosfer venue yang disesaki oleh massa, asap rokok yang menyelimuti venue dan keringat yang bercucuran. Begitulah adrenalin massa yang kian terpompa, dari ritme-ritme metal yang ditawarkanAalgore corporation malam itu.

Sepertinya musik metal masih terus menggerogoti telinga penikmat musik cadas, usai penampilan Algore corporation masuklah Katriselle meneruskan misi sebelumnya untuk memuaskan penikmat musik cadas, dengan sentuhan musik metal post-hardcore pun terus dilancarkan, namun kondisi stamina dari penonton nampaknya mulai menurun akibat moshing liar yang berkepanjangan, sehingga terpaksa beberapa penonton mundur sejenak. Namun sebagian penonton yang berada di bibir panggung masih asik menselebrasikan musik Katriselle dengan moshing ala mereka.

Paniki hate light sebagai band terakhir dari Makassar tampil di hadapan penonton, penonton yang sebelumnya kehabisan tenaga mulai pulih kembali dan langsung merapat ke bibir panggung. Musik metal post hardcore ditambah sedikit ritme tekno menjadikan kesan megah pada musik mereka, ditambah komunikasi interaktif vokalis pada penonton memunculkan komunikasi yang fasih antara vokalis dengan penonton.

Acara telah mendekati akhir, selanjutnya Rezim, Edge of glory dan Aligator blood menjadi salam penutup perhelatan musik cadas malam itu, dan tanpa sungkan lagi mereka memainkan musik metal mereka walaupun kondisi massa dalam venue yang semakin lama kian surut. Dengan penampilan dari Aligator blood berakhir pula pesta malam itu yang benar-benar meriuhkan. Kesenangan yang bercampur keringat malam itu menjadi akhir cerita dari perhelatan tersebut.

Sebuah Kontemplasi Memacu Bersama Kegelisahan

Tulisan rekayasa ini mungkin hanya sebagai cindramata bagi kalian yang melihatnya. Tulisan yang belum pernah diterbitkan di planet ini sebelumnya, akan memberi kontemplasi singkat dari sebuah momen kegelisahan yang sering kita jumpai tanpa sadar ataupun berpura-pura sadar, dikala ego syahwat kaum adam bereaksi pada panorama tubuh wanita. 

Hiraukan kata syahwat tadi yang berkonteks tidak senonoh bagi kalian yang menilai. Ungkapan itu melintas begitu saja, mungkin karena terlalu banyak menggunakan kata syahwat sebagai bahan lawakan akrab, ketika bercakap-cakap bersama teman penggemar puting kaum hawa.

untuk itulah semua yang berawal dari kegelisahan akan membentuk persepsi dan berbuah tindakan kemudian, terangkai kata yang begitu ambisius dibalik kegelisahan itu sendiri, seperti sakit perut ingin berak berketerusan menjadikan hambatan aktifitas sehari, yang sebelumnya membosankan menjadi lebih membosankan karena waktu dihabiskan di wc toilet. 

Memang benar bahwa berak itu adalah sebuah tradisi yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan. Namun beda ceritanya dengan berak berketerusan, itu menjadikan momen kegelisahan yang begitu mengkhawatirkan untuk kegiatan kedepan. Dilain hal juga, akibat dari rasa berak itu, pemikiran kita akan lebih tegang dan bingung memilih antara menahan dan mengeluarkan. Jawabannya adalah terserah kalian selama itu disesuaikan dengan waktu kejadian yang ada.

kegelisahan lain juga ada pada denting waktu yang berbunyi pada jam dinding. Dikala deadline tugas yang menggunakan metode Sistem Kebut Semalam (SKS) harus diladeni dalam kurun waktu semalam. Jarum jam yang berputar pada porosnya ini, secara kasat mata terlihat begitu santai ketika mengayunkan jarum ditiap detiknya. namun akibat adanya kegelisahan jarum menjadi lebih cepat mengayunkan detiknya. Itu menjadikan sistem beripikir otak kiri dan kanan dipacu lebih cepat lagi agar tugas terkait dapat selesai dengan persiapan waktu yang seadanya itu. 

Dan begitulah adanya hari-hari kita selalu dinaungi oleh waktu, waktulah yang menentukan seberapa jauh pengalaman akan mengalami pelapukan, karena waktu tak berjalan mundur semua berjalan kedepan. Untuk itulah bagaimana kita mengatur waktu agar lebih efisien dalam memaksimalkan momen ke momen menjadi postif. jangan biarkan waktu menjadi mendalu begitu saja.

Esensi dari tulisan hina ini adalah kalian tidak akan pernah merasa bebas selama kegelisahan masih ada dan pembatas itulah yang membuat kalian ingin berak diwaktu pagi, siang, dan malam. Jangan ragu-ragu untuk merenungkannya. (@iqbalmaulana77)

Mengasah Pena Menajamkan Tulisan



Forum lingkar pena (FLP) sulteng menggelar sebuah talkshow Yang bertempat di gedung aula dikjar provinsi, di jalan setia budi, palu. Talkshow yang berlangsung pada minggu (20/10/2013) ini mengangkat tema “Mengasah Pena, Menajamkan Kata. Agar Menulis Menjadi Profesi”. Dengan pembicara, ketua umum forum lingkar pena (FLP) pusat yaitu sinta yudisia, penulis yang sudah banyak meraih prestasi dibidang kepenulisan diantaranya, peraih IBF award kategori novel terbaik (2009) The Road To The Empire, penulis terpuji pena award (2009), novel terpuji “takhta awan” pena award 2013,  disamping kiprahnya sebagai penulis beliau juga adalah seorang ibu rumah tangga dan sekarang sedang menunaikan magister psikologi. 

Dalam pemaparannya ibu dari 4 orang anak ini, banyak bercerita tentang bagaimana menulis bisa menjadi profesi.  “seperti cerita dari kisah beberapa penulis novel terkenal seperti kisah dari J.K Rowling, penulis novel harry potter. Tak hanya seorang penulis beliau juga dikabarkan sebagai orang terkaya ke 2 setelah ratu elizabeth. J.K Rowling dulunya adalah orang yang miskin, tapi karena dia suka membaca dan menulis dia bisa menjadi penulis sukses. walaupun dulunya dia menulis hanya di kertas tisu, selama kertas tisu masih bisa dipakai menulis kenapa tidak. Ada juga tentang penulis yang juga berprofesi sebagai seorang dokter. Di tengah-tengah kerjanya yang padat sebagai dokter, dia masih sempat menulis tentang perjalanannya sebagai seorang dokter. Dan dalam 1 buku dia selesaikan dalam waktu 3 tahun”. Begitulah sekiranya sebagian penggalan dari pemaparan sinta yudisia selaku pemateri talkshow.

Bahwa untuk menulis itu bukan bakat tapi ke inginan untuk menulis, dan juga bagaimana kita bisa mengatur waktu sebaik-baiknya. Setelah beberapa jam telah berlalu, di sela-sela mendekati penghujung acara sinta yudisia selaku pemateri, mengadakan praktisi menulis secara dadakan dengan kurun waktu 10 menit kepada peserta talkshow. Kemudian dilanjutkan pada sesi tanya jawab, dan di penghujung acara pihak panitia juga mengadakan kuis seputar forum lingkar pena (FLP) kepada peserta talkshow. (@iqbalmaulana77)

Review: Suragoro Akustik Fest#3

Prohibited Complain
Di suatu malam minggu yang sensasinya tak jauh beda dengan terang hari, Saya dikejutkkan oleh sebuah redaksi bahwa sedang berlangsungnya pertunjukan musik akustik di surago, dari suatu akun di timeline twitter saya. suragoro merupakan  Mart, Resto and Cafe, dan juga Clothing Line di jalan hasanudin.

kenapa saya harus terkejut membaca redaksi tersebut? Sebab diwaktu yang sama pula saya mendapat tugas dari salah satu dosen saya untuk mencari foto jurnalistik, dan kebetulan sekali di malam itu saya belum mendapat stok foto, jadi saya memanfaatkan moment itu sebagai sumber foto saya.

Tanpa basa basi, saya-pun bergegas mempersiapkan segala perkakas yang perlu dipakai, sedikit membasuh muka kusam. sekedar menghilangkan minyak di wajah agar tampak lebih segar. Langsung saja mengenakan jaket berwarna hitam, celana jeans berwarna luntur, dan beralas sepatu merek adio, sambil menggandeng sebuah tas yang tak diketahui mereknya apa. Saya mengendarai sepeda motor, dengan kecepatan berkisar 40-60km/jam sambil menyisiri jalanan kota palu.


Moon Light At Tokyo


Homesick
Tanpa melihat waktu, saya sampai dengan selamat di suragoro, berlokasi di jalan hasanudin no 44, dengan berkostum ala kadarnya, saya segera menuju barisan depan, sambil mengeluarkan kamera poket berwarna silver. Sepertinya saya sudah melewatkan beberapa band yang sudah tampil. dengan langkah malu langsung menyaksikan perform dari prohibited complain yang sedang asik menyanyikan lagu mereka.Di sudut kiri barisan depan saya memotret sana sini di tiap moment yang ada, walaupun hasil jepretan kurang maksimal karena pencahayaan yang kurang memadai. disela-sela asik menyimak lagu dari penampilan band yang tampil, saya menegur seorang teman berkemeja biru, bertopi ala detektif. lebih tepatnya beliau berada di belakang saya, seketika saya menanyakan beberapa band-band sebelumnya. tebakan saya agak benar 3 band telah saya lewatkan begitu saja.

3 lagu telah berlalu dari prohited complain, lanjut moon light at tokyo ada sedikit kemeriahan ketika lagu ke 2 dari jkt 48 mulai dilafalkan, sorak-sorai khas ala family 48 (sebutan penggemar jkt 48) dan menumbuhkan suasana yang berbeda pada malam itu. Setelah itu ada homesick dengan membawa 2 buah lagu yaitu, Rocket Rockers “hari untukmu” dan satu lagu lainnya yang lupa judulnya apa. Lanjut ke social nation, band yang cukup bermateri sosial. lagu dari marjinal, tanpa basa basi disuarakan. Setelah itu ada Poteng and friedns, dan kemudian penampilan dari prince of mercy. (@iqbalmaulana77). FOTO: @iqbalmaulana77  

Review: Palu Go Skateboarding Day 2013


Go Skateboarding Day atau hari skateboard sedunia, kembali digelar. hari yang disakralkan oleh para skateboarder itu, tak hanya dari skateboarder indonesia saja melainkan skateboarder di dunia turut merayakan acara tahunan ini. Hari yang jatuh pada tanggal 21 juni ini memang cukup menyita perhatian para pecinta papan beroda untuk bisa lebih eksploratif terhadap kreativitas mereka dibidang skateboard. Mengulik asal usul dari skateboarding day. Dimulai pada tahun 2003 silam tepatnya di california, amerika serikat. Yang di canangkan oleh International Association of Skateboard Companies ini bertujuan memperkenalkan kepada masyarakat tentang denotasi dari dunia skateboard itu sendiri.

Di tahun ini, palu skateboarding kembali berpartisipasi dalam skateboarding day. komunitas para pecinta papan beroda  yang telah terbentuk dari tahun 2008 ini, sudah menyelenggarakan skateboarding day 5 kali mulai dari tahun 2009 hingga tahun ini.

Sebagai agenda acara pertama para skateboarder malakukan long march dengan titik temu pertama di lapangan vatulemo walikota dan berakhir di skatepark taman gor. Aura hingar bingar dari para skateboarder mulai terasa ketika berada di lapangan vatulemo.

Sekitar 40-an lebih skateboarder telah berkumpul di lapangan vatulemo. Pada pukul 16.00, dengan komando dari aparat kepolisian skateboarder-pun meluncur, menggilas aspal jalan moh yamin, kartini, monginsidi, hasanudin, dan finish di skatepark taman gor. Sensasi jalanan pun menjadi berubah ketika para skateboarder melakukan konvoi tersebut. Long march tersebut tak hanya diramaikan oleh skateboarder, pecinta sepeda fixie dan low rider turut meramaikan rute perjalanan.

Setelah sampai di pemberhentian akhir skatepark taman gor terlihat wajah-wajah para pecinta papan beroda tersebut yang kecapaen, nafas terengah-engah namun demikian itu tidak menyurutkan semangat mereka di perayaan tahunan tersebut. Guna memulihkan stamina pecinta papan beroda tersebut. Istirahat di berikan sekitar 10 menit untuk melanjutkan babak kompetisi. Permainan yang dikompetisikan antara lain tik tak, high ollie, long ollie, best trick box, game of skate, dan bagi-bagi hadiah dari pihak-pihak yang telah mensupport skateboarding day tersebut.

Akhir kata, semoga palu skate boarding tetap semangat, lebih banyak berkarya di dunia skateboard, juga palu skateboarding bisa menikmati skatepark yang layak dan juga semoga skateboarding day tahun depan bisa lebih meriah lagi dari pada tahun-tahun sebelumnya. Tidak lupa, terima kasih buat pihak-pihak yang telah mendukung acara skateboarding day tahun ini.  Sampai jumpa di tahun 2014 (@iqbalmaulana77)

Pemantau

@iqbalmaulana77. Diberdayakan oleh Blogger.

Eksplorasi

Eksplorasi